Fathi Yazid Attamimi
Rusia vs Rusia
Di Suriah, rezim Syi’ah Nushairiyah mendapatkan segala bentuk bantuan dari Rusia. Seperti persenjataan, pelatihan militer, intelejen, hak veto PBB di Dewan Keamanan, bahkan beberapa kali ditemukan fakta bahwa serdadu Rusia diyakini terjun langsung melawan mujahidin. Diantara bukti yang pernah populer adalah foto bagian bawah. Foto ini populer sekaligus bikin geger, karena skill militer mayoritas mujahidin pada saat itu jelas di bawah kemampuan tempur pasukan khusus Rusia yang di BKO kan pada Nushairiyah. Dipercaya, merekalah yang kemudian seizin Allah sempat memporak-porandakan perlawanan mujahidin di beberapa pos penting!
Ketika berikutnya bantuan Allah turun bagi mujahidin berupa satu kompi perintis Chechen Fighters yang merupakan musuh bebuyutan serdadu Rusia, mujahidin bisa agak bernapas lega. Kompi perintis itu terdiri dari pasukan spesial Syisyani yang terlatih pertempuran hutan dan metode gerilya. Menghadapi strategi Syisyani yang jenius dan garang, serangan-serangan Nushairiyah yang dibackup Rusia Alhamdulillah mengendur. Sebagai gantinya Rusia menggunakan taktik anti gerilya dan penyusupan ke pusat operasi militer mujahidin. Hasilnya banyak komandan militer mujahidin hebat berguguran. Karena meski mereka berani dan cerdas, tapi sayangnya tidak terlatih, dan tidak berpengalaman menghadapi Rusia. Sedangkan jumlah perintis Syisyani sendiri tidak cukup untuk membackup seluruh titik penting mujahidin.
Tak lama setelahnya gelombang Syisyani berdatangan memasuki Suriah, Kekuatan mujahidin Alhamdulillah sempat meningkat, tapi itupun tak lama. Sebab Syisyani yang kemudian pecah dua, satu bergabung dengan Khawarij ISIS dan satu lagi melebur ke barisan mujahidin, meninggalkan banyak masalah dan banyak kelompok mujahidin asal Kaukakus yang bukan berasal dari Chechnya, tapi selama ini bergabung dengan mereka karena kesamaan etnis, terkatung-katung. Sebagian kecil memilih ikut kemana induknya pergi, baik ke ISIS maupun mujahidin. Tapi sebagian besar memilih beroperasi secara mandiri, tidak bergabung dengan kelompok manapun, dan melakukan penyerangan dalam unit kecil. Utamanya sasaran mereka checkpoint Nushairiyah, atau gudang senjata, serta penculikan dan berbagai bentuk operasi senyap lainnya.
Milisi-milisi kecil ini rupanya sengaja memisahkan diri dari kelompok-kelompok besar mujahidin, selain dalam rangka kemandirian, juga karena ketidakcocokan metode operasi. Umumnya, mujahidin hanyalah sipil yang dipersenjatai dan mendapat pelatihan singkat, lalu diterjunkan ke pertempuran. Secara teknis mereka ini lalu membentuk karakter sebagai pasukan reguler biasa, dengan sifat taktik dan strategi macam serdadu biasa. Diantara cirinya adalah pemborosan amunisi, sporadis, serta bertempur dalam kelompok besar.
Bedanya mujahidin reguler dengan milisi yang mandiri, kelompok terakhir ini bisa dibilang pasukan elitnya mujahidin. Diantara mereka yang sempat kami jumpai adalah mujahidin Rusia. Postur mereka mirip orang Suriah. Bahkan ketika sama-sama berjenggot susah membedakan mana Suriah atau Rusia.
Kami sempat menemui sekelompok Rusian Fighters di Aleppo. Sedikit saja jumlahnya, tak sampai 50 orang. Sejak 2 tahun terakhir mereka tidak menerima anggota baru, tapi masyaAllah, juga hanya sedikit kehilangan anggota. Padahal seluruh pertempuran di Idlib, Latakia dan Aleppo mereka terjuni. Sebut saja apa nama medannya, pasti ada mereka di situ. Belum ditambah serangan dan operasi senyap lainnya, maka kehilangan sedikit anggota adalah prestasi yang masyaAllah luar biasa.
Selain takdir Allah, rupanya kunci kehebatan mereka adalah soliditas dan latar belakang yang mayoritasnya bekas pasukan elit Rusia. Bahkan beberapa diantaranya eks pelatih tempur di kesatuan masing-masing!
Menyimak sejarah tiap anggotanya benar-benar membuat merinding, meski sama sekali tak ada aura keji atau garang terpancar dari mujahidin-mujahidin kelas satu ini. Tapi hanya dari tatapan mereka saja bisa kita lihat ada banyak kolam darah dan kematian yang telah mereka selami. Bahkan dua mujahidin Suriah yang bersama kami, begitu keluar markas mereka, menyalakan mesin mobil, lalu membuang nafas panjang dan berat sambil berkata:
“Ngeri di dalam sana tadi. Udara di ruangannya seperti di pertempuran. Senyap tapi menekan. Bulu kuduk saya berdiri sepanjang masuk ruangan. Beneran saya tegang tadi didalam!”
Satu kisah yang dapat membuat jantung berdegup kencang, Yaitu ketika mujahidin Rusia ini berhadapan langsung dengan pasukan elit Rusia di perebutan penjara pusat Aleppo, Sekitar 1,5 tahun lalu. Oleh sang komandan, pertarungan antara Rusia vs Rusia itu beliau namakan:
Siberian Battle
Karena komandan Rusia yang beliau bunuh, ternyata sama-sama berasal dari Siberia!
--------------------------------------
Jangan cuma menikmati cerita ini atau sekedar melike dan komen. Mereka tak butuh itu semua. Terlibatlah dalam perjuangan ini dengan tenaga, pikiran serta dana.
Semoga Allah jadikan kita sebagai orang yang jujur dalam niat, perkataan dan perbuatan...
Suriah (Umum)
- MANDIRI 900 0019 330 720 (Kcp. Katamso, Yogyakarta)
- BCA 1691 967 749 (Kcu. Ahmad Dahlan, Yogyakarta)
- BRI 0029 0110 999 7500 (Kcu. Cik Ditiro,Yogyakarta)
- BNI 0317 563 523 (Kcp. Parang Tritis,Yogyakarta)
Semua atas nama IKRIMAH, Konfirmasi (opsional): Ikrimah 081809406405
Suriah (Khusus kurban)
Perekor domba gemuk besar 250 USD, Sapi 2.000 USD
- BCA 0201251621 (KCP Teluk Betung Lampung)
- MANDIRI 114 000 511 3413 (KC Bandar Lampung)
- BRI 5590-01-010972-53-8 (unit Bandar Agung Lampung)
Semua atas nama DIMAS ADITYO, Konfirmasi (wajib): Dimas Adityo 085758894656
Di Suriah, rezim Syi’ah Nushairiyah mendapatkan segala bentuk bantuan dari Rusia. Seperti persenjataan, pelatihan militer, intelejen, hak veto PBB di Dewan Keamanan, bahkan beberapa kali ditemukan fakta bahwa serdadu Rusia diyakini terjun langsung melawan mujahidin. Diantara bukti yang pernah populer adalah foto bagian bawah. Foto ini populer sekaligus bikin geger, karena skill militer mayoritas mujahidin pada saat itu jelas di bawah kemampuan tempur pasukan khusus Rusia yang di BKO kan pada Nushairiyah. Dipercaya, merekalah yang kemudian seizin Allah sempat memporak-porandakan perlawanan mujahidin di beberapa pos penting!
Ketika berikutnya bantuan Allah turun bagi mujahidin berupa satu kompi perintis Chechen Fighters yang merupakan musuh bebuyutan serdadu Rusia, mujahidin bisa agak bernapas lega. Kompi perintis itu terdiri dari pasukan spesial Syisyani yang terlatih pertempuran hutan dan metode gerilya. Menghadapi strategi Syisyani yang jenius dan garang, serangan-serangan Nushairiyah yang dibackup Rusia Alhamdulillah mengendur. Sebagai gantinya Rusia menggunakan taktik anti gerilya dan penyusupan ke pusat operasi militer mujahidin. Hasilnya banyak komandan militer mujahidin hebat berguguran. Karena meski mereka berani dan cerdas, tapi sayangnya tidak terlatih, dan tidak berpengalaman menghadapi Rusia. Sedangkan jumlah perintis Syisyani sendiri tidak cukup untuk membackup seluruh titik penting mujahidin.
Tak lama setelahnya gelombang Syisyani berdatangan memasuki Suriah, Kekuatan mujahidin Alhamdulillah sempat meningkat, tapi itupun tak lama. Sebab Syisyani yang kemudian pecah dua, satu bergabung dengan Khawarij ISIS dan satu lagi melebur ke barisan mujahidin, meninggalkan banyak masalah dan banyak kelompok mujahidin asal Kaukakus yang bukan berasal dari Chechnya, tapi selama ini bergabung dengan mereka karena kesamaan etnis, terkatung-katung. Sebagian kecil memilih ikut kemana induknya pergi, baik ke ISIS maupun mujahidin. Tapi sebagian besar memilih beroperasi secara mandiri, tidak bergabung dengan kelompok manapun, dan melakukan penyerangan dalam unit kecil. Utamanya sasaran mereka checkpoint Nushairiyah, atau gudang senjata, serta penculikan dan berbagai bentuk operasi senyap lainnya.
Milisi-milisi kecil ini rupanya sengaja memisahkan diri dari kelompok-kelompok besar mujahidin, selain dalam rangka kemandirian, juga karena ketidakcocokan metode operasi. Umumnya, mujahidin hanyalah sipil yang dipersenjatai dan mendapat pelatihan singkat, lalu diterjunkan ke pertempuran. Secara teknis mereka ini lalu membentuk karakter sebagai pasukan reguler biasa, dengan sifat taktik dan strategi macam serdadu biasa. Diantara cirinya adalah pemborosan amunisi, sporadis, serta bertempur dalam kelompok besar.
Bedanya mujahidin reguler dengan milisi yang mandiri, kelompok terakhir ini bisa dibilang pasukan elitnya mujahidin. Diantara mereka yang sempat kami jumpai adalah mujahidin Rusia. Postur mereka mirip orang Suriah. Bahkan ketika sama-sama berjenggot susah membedakan mana Suriah atau Rusia.
Kami sempat menemui sekelompok Rusian Fighters di Aleppo. Sedikit saja jumlahnya, tak sampai 50 orang. Sejak 2 tahun terakhir mereka tidak menerima anggota baru, tapi masyaAllah, juga hanya sedikit kehilangan anggota. Padahal seluruh pertempuran di Idlib, Latakia dan Aleppo mereka terjuni. Sebut saja apa nama medannya, pasti ada mereka di situ. Belum ditambah serangan dan operasi senyap lainnya, maka kehilangan sedikit anggota adalah prestasi yang masyaAllah luar biasa.
Selain takdir Allah, rupanya kunci kehebatan mereka adalah soliditas dan latar belakang yang mayoritasnya bekas pasukan elit Rusia. Bahkan beberapa diantaranya eks pelatih tempur di kesatuan masing-masing!
Menyimak sejarah tiap anggotanya benar-benar membuat merinding, meski sama sekali tak ada aura keji atau garang terpancar dari mujahidin-mujahidin kelas satu ini. Tapi hanya dari tatapan mereka saja bisa kita lihat ada banyak kolam darah dan kematian yang telah mereka selami. Bahkan dua mujahidin Suriah yang bersama kami, begitu keluar markas mereka, menyalakan mesin mobil, lalu membuang nafas panjang dan berat sambil berkata:
“Ngeri di dalam sana tadi. Udara di ruangannya seperti di pertempuran. Senyap tapi menekan. Bulu kuduk saya berdiri sepanjang masuk ruangan. Beneran saya tegang tadi didalam!”
Satu kisah yang dapat membuat jantung berdegup kencang, Yaitu ketika mujahidin Rusia ini berhadapan langsung dengan pasukan elit Rusia di perebutan penjara pusat Aleppo, Sekitar 1,5 tahun lalu. Oleh sang komandan, pertarungan antara Rusia vs Rusia itu beliau namakan:
Siberian Battle
Karena komandan Rusia yang beliau bunuh, ternyata sama-sama berasal dari Siberia!
--------------------------------------
Jangan cuma menikmati cerita ini atau sekedar melike dan komen. Mereka tak butuh itu semua. Terlibatlah dalam perjuangan ini dengan tenaga, pikiran serta dana.
Semoga Allah jadikan kita sebagai orang yang jujur dalam niat, perkataan dan perbuatan...
Suriah (Umum)
- MANDIRI 900 0019 330 720 (Kcp. Katamso, Yogyakarta)
- BCA 1691 967 749 (Kcu. Ahmad Dahlan, Yogyakarta)
- BRI 0029 0110 999 7500 (Kcu. Cik Ditiro,Yogyakarta)
- BNI 0317 563 523 (Kcp. Parang Tritis,Yogyakarta)
Semua atas nama IKRIMAH, Konfirmasi (opsional): Ikrimah 081809406405
Suriah (Khusus kurban)
Perekor domba gemuk besar 250 USD, Sapi 2.000 USD
- BCA 0201251621 (KCP Teluk Betung Lampung)
- MANDIRI 114 000 511 3413 (KC Bandar Lampung)
- BRI 5590-01-010972-53-8 (unit Bandar Agung Lampung)
Semua atas nama DIMAS ADITYO, Konfirmasi (wajib): Dimas Adityo 085758894656
0 Response to "Rusia vs Rusia"
Posting Komentar